Main Article Content
Abstract
Introduction: Objek wisata Paralayang Wayu telah berkembang pesat menjadi salah satu destinasi wisata di Kabupaten Sigi. Perkembangan ini tidak lepas dari kebijakan didalam mengelola objek wisata tersebut. Maka dari itu tujuan dari penelitian untuk mengetahui proses collaborative governance dalam pengelolaan objek wisata paralayang wayu kabupaten sigi. Teori yang di gunakan yaitu dari ansel and gash 2008 dimana memiliki 5 aspek yaitu face to face dialog,trust building,Commitment to process,share understanding, intermediate outcomes.
Methods: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data melalui observasi,wawancara kepada dinas pariwisata kabupaten sigi, pemerintah desa wayu, Masyarakat yang tinggal di desa wayu, pengelola objek wisata, pengunjuk destinasi wisata,dan dokumen seperti profil dinas dan profil desa dan data lainnya yang berhubungan dengan topik.
Results: Hasil penelitian ini menemukan bahwa kolaborasi antar pihak-pihak belum berjalan secara optimal. Tantangan untuk komunikasi yang terbatas, kurangnya kepercayaan,dan rendahnya komitmen. Namun Upaya perbaikan telah dimulai, Seperti dialog tatap muka, Pembangunan kepercayaan, dan peningkatan pemahaman Bersama.
Conclusion: Penelitian ini pada pemahaman pentingnya tata Kelola inklusif dan berkelanjutan dalam pengelolaan pariwisata. Implikasinya dapat mendorong pengembangan paralayang wayu sebagai destinasi unggulan dan menjadi model bagi pengelolaan wisata lain di kabupaten sigi.
Article Details
References
- Alvin Syahputra, K., & Farid Ma, M. (2020). Collaborative Governance Dalam Pengelolaan Pariwisata Sektor Pantai (Studi Pada Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Blitar, Perum Perhutani Kabupaten Blitar, Dan Pemerintah Desa Serang Kabupaten Blitar).
- Ansell, C., & Gash, A. (2008). Collaborative governance in theory and practice. Journal of Public Administration Research and Theory, 18(4), 543–571. https://doi.org/10.1093/jopart/mum03
- Cooley, C. H. (2017). Human nature and the social order. Routledge.
- Damiasih, D., & Samudra, B. T. (2022). Peluang dan Tantangan Pengembangan Curug Gemawang sebagai Destinasi Ekowisata. Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, Dan Budaya, 8(1), 285–294.
- Dewi, M. H. U. (2013). Ekspansi Desa Wisata Berbasis Partisipasi Warga Lokal Di Desa Wisata Jatiluwih Tabanan, Bali. Jurnal Kawistara, 3(2). Https://Doi.Org/10.22146/Kawistara.3976
- Dewi, R. T. (2012). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Collaborative Governance Dalam Ekspansi Industri Kecil. Universitas Sebelas Maret, 1(1), 1–24.
- Faradin, S., & Fanida, E. H. (2021). Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDESA) Tirto Abadi melalui Strategi Pengembangan Agrowisata Kebun Belimbing Desa Ngringinrejo Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro. Publika, 9(3), 81–96.
- Feriyadin, F., Marswandi, E. D. P., Pratama, A. A., & Ulya, B. N. (2024). Manajemen Destinasi Wisata Berbasis Kearifan Lokal Maja Labo Dahu untuk Keberlanjutan Pariwisata Kota Bima. Journal of Tourism and Creativity, 8(1), 51–65.
- Firmansyah, I., & Rahmat Program Pascasarjana Stia Yppt Priatim Tasikmalaya, B. (2023). Collaborative Governance Dalam Pengelolaan Sampah Di Kota Tasikmalaya. Indonesian Journal Of Education And Humanity, 3.
- Haris, R. A., & Hidayat, I. (2022). PENGEMBANGAN WISATA BUKIT TAWAP LENG-LENG DALAM PERSPEKTIF COLLABORATIVE GOVERNANCE. PUBLIC CORNER, 17(2), 72–90.
- Hidayat, M. W., Taufiq, A., & Rupiarsieh, R. (2024). Collaborative Governance dalam Mewujudkan Taman Maliogoro Sebagai Ikon Wisata Kabupaten Bojonegoro. Jurnal Noken: Ilmu-Ilmu Sosial, 10(2), 541–550.
- Himayah, S., Somantri, L., Maryani, E., Ihsan, H. M., Aliyan, S. A., & Astari, A. J. (2023). Analisis Spasial Sebaran Lokasi Wisata Di Kabupaten Pangandaran. Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha, 11(3), 299–307. Https://Doi.Org/10.23887/Jjpg.V11i3.71876
- Ibnu. (2021). Tata Kelola Kawasan Mangrove Dalam Perspektif Governace Di Indonesia.
- Idris, Herdiana, D., & Mujtahid, I. M. (2022). Collaborative Governance Dalam Pengelolaan Sampah Di Wilayah Kecamatan Pulau Tiga Barat Kabupaten Natuna. Jurnal Ilmu Sosial Dan Pendidikan (Jisip), 6(3), 9810–9819.
- Junaidi. (2015). Collaborative Governance Dalam Upaya Menyelesaikan Krisis Listrik Di Kota Tanjungpinang. Naskah Publikasi UMRAH, 10–35. http://journal.undiknas.ac.id/index.php/fisip/article/view/2188/550
- Junaid, I. (2019). Model sinergi unsur pentaheliks pariwisata dalam pengelolaan destinasi wisata Kota Parepare dan Kabupaten Bone. Sosiohumaniora, 21(1), 22.
- Kurniawan, H., & Putra, D. T. F. (2021). Collaborative governance dalam pengelolaan waduk sei pulai di kota tanjungpinang. Jurnal Widyaiswara Indonesia, 2(1), 11–20.
- Luqito, D., & Arrozaaq, C. (N.D.). Collaborative Governance (Studi Mengenai Kolaborasi Antar Stakeholders Dalam Ekspansi Kawasan Minapolitan Di Kabupaten Sidoarjo).
- Mutiarawati, T., & Sudarmo, S. (2021). Collaborative governance dalam penanganan rob di Kelurahan Bandengan Kota Pekalongan. Jurnal Mahasiswa Wacana Publik, 1(1), 82–98.
- Molla, Y., Supriatna, T., & Kurniawati Affiliation, L. (2021). Collaborative Governance Dalam Pengelolaan Kampung Wisata Praiijing Di Desa Tebara Kecamatan Kota Waikabubak Kabupaten Sumba Barat. 02.
- Nugraha, R. N., & Manjorang, F. B. (2022). Kajian Kelengkapan Fasilitas, Sarana, dan Prasarana Terhadap Kepuasan Wisatawan di Destinasi Wisata Museum di Tengah Kebun Jakarta. Jurnal Inovasi Penelitian, 3(6), 6507–6518.
- Nurdiansyah, D. A. (2024). Collaborative Governance Pengembangan Pariwisata di Desa Sidomulyo Kabupaten Jember. Pubmedia Social Sciences and Humanities, 1(3).
- Nurnaningsih, A., Norrahman, R. A., & Wibowo, T. S. (2023). Pemberdayaan Sumber Daya Manusia dalam Konteks Manajemen Pendidikan. Journal of International Multidisciplinary Research, 1(2), 221–235.
- Novita Suratman, F., & Darumurti, A. (2021). Collaborative Governance Dalam Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Publik (Rthp) Di Kota Yogyakarta. Jurnal Pemerintahan Dan Kebijakan (Jpk), 2(2), 102–121. Https://Doi.Org/10.18196/Jpk.V2i2.12743
- Ode, L., Islamy, S., & Andriani, D. R. (2022). Mekanisme Collaborative Governance Dalam Pengelolaan Dana Desa Collaborative Governance Process Of Village Fund Management. Jurnal Administrasi Negara, 28(1).
- Pancawati, A. P. A., & Widaswara, R. Y. (2023). Pengembangan Ekonomi Kreatif dalam Meningkatkan Potensi Pariwisata. Jurnal Ekonomi Bisnis Dan Akuntansi, 3(1), 166–178.
- Putra, A., As’ari, H., & Adianto, A. (2022). Collaborative Governance Dalam Ekspansi Objek Wisata Di Rupat Utara Kabupaten Bengkalis. Journal Publicuho, 5(4), 1149–1161. Https://Doi.Org/10.35817/Publicuho.V5i4.54
- Putri, N. M. A. S., Purnamaningsih, P. E., & Supriliyani, N. W. (2024). Collaborative Governance Dalam Pengembangan Desa Wisata Pinge Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan. Business and Investment Review, 2(1), 47–57.
- Sari, P. N., Isabella, A. A., Nurahman, D., Nurhartanto, A., Nurhadi, S., Siregar, A. A., & Alyonni, A. (2024). Optimalisasi sumber daya manusia dalam manajemen pariwisata desa Way Tebing Cepa Kabupaten Lampung Selatan. Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi Dan Perubahan, 4(4).
- Setiadi, M. B., & Pradana, G. W. (2022). Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Potensi Lokal Melalui Program Desa Wisata Genilangit (Studi di Desa Wisata Genilangit Kecamatan Poncol Kabupaten Magetan). Publika, 881–894.
- Simatupang, T. M., & Sridharan, R. (2008). Design for supply chain collaboration. Business Process Management Journal, 14(3), 401–418. https://doi.org/10.1108/1463715081087669
- Taning, N. P., Masyhudi, L., Hulfa, I., Idrus, S., & Martayadi, U. (2022). Pengaruh Fasilitas Wisata Terhadap Kepuasan Wisatawan Pada Destinasi Wisata Alam Aik Nyet Desa Buwun Sejati. Journal of Responsible Tourism, 2(2), 379–392.
- Tongkotow, N. F. (2021). Collaborative Governance Dalam Pengelolaan Wisata Pantai Lakban Di Kecamatan Ratatotok. Jurnal Governance, 1(1), 1–11.
- Yasintha, P. N. (2020). Collaborative Governance Dalam Kebijakan Pembangunan Pariwisata Di Kabupaten Gianyar. Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial, 4(1), 1–23.