HYBRID MASCULINITY DALAM MUSIC VIDEO Analisis Semiotika John Fiske pada Music Video Enhypen Sacrifice (Eat Me UP)
Isi Artikel Utama
Abstrak
Maskulinitas secara homogen diartikan sebagai sebuah aturan atau rules pada praktik sosial dan direpresentasikan oleh budaya yang digambarkan pada diri seorang pria. Mayoritas masyarakat memiliki tuntutan bahwa seorang pria haruslah mandiri, kuat, tegas, keras, disiplin, berpikir secara logika, mampu menjadi pelindung dan terhindar dari segala sesuatu yang berkaitan dengan wanita (no sissy stuff). Namun seiring perkembangan globalisasi dan menjamurnya demam gelombang Korea di kalangan masyarakat dunia, Idola-idola K-Pop khususnya pria hadir dengan membawa identitas baru dari konsep maskulinitas yang disebut dengan Hybrid Masculinity. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk Hybrid Masculinity yang ada dalam music video Enhypen Sacrifice (Eat Me Up) menggunakan analisis semiotika John Fiske dengan teorinya The Codes of Television. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya simbol dan representasi bentuk baru dari maskulinitas seorang pria yang disebut dengan Manufactured Versatile Masculinity dan ditemukannya penekanan-penekanan baru dalam memandang konsep maskulinitas itu sendiri.
Downloads
Rincian Artikel
Terbitan
Bagian
Cara Mengutip
Referensi
Beynon, J. (2002). Maculinities & Cultures. Open University Press.
Conel, R. W., & Messershmidt W. James. (2002). Hegemoni Maskulinitas. Memikirkan Kembali Sebuah Konsep. University of Sydney Australia.
Cooper, K., Russell, A., Mandy, W., & Butler, C. (2020). The phenomenology of gender dysphoria in adults: A systematic review and meta-synthesis. Clinical Psychology Review, 80, 101875. https://doi.org/10.1016/j.cpr.2020.101875
Demartoto, A. (2009). Menyibak Sensitivitas Gender dalam Keluarga Difabel. Sebelas Mart University Press.
Jung, S. (2006). Bae Yong-Joon, Hybrid Masculinity & the Counter-coeval Desire ofJapanese Female Fans. Particip@tions.
Littlejohn, S. W., & Karen A. Foss. (2009). Teori Komunikasi (9th ed.). Salemba Humanika.
Nelsy. (2023). Album ENHYPEN “DARK BLOOD” Lampaui 1 Juta Penjualan, Pecahkan Rekor Pribadi. KVIBES.
Pilcher, J., & Whelehan, I. (2017). Key Concept in Gender Studies. SAGE Publication.
Priandono, T. E. (2016). Komunikasi Keberagaman. Remaja Rosdakarya.
Qosyasih, N. N. S., Amirullah, A., & Sari, Z. (2023). Hegemoni Maskulinitas: Konstruksi Gender pada Pendidikan Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 7(1), 479–490. https://doi.org/10.31004/obsesi.v7i1.3168
Rini, K. puspa, & Fauziah, N. (2019). Feminisme dalam Video Klip Blackpink: Analisis Semiotika John Fiske dalam Video Klip Blackpink Ddu-Du-Ddu-Du. Jurnal Komunikasi Universitas Garut.
Sasmitha, U. (2017). Representasi Maskulinitas dalam Film Disney Moana (Analisis Semiotika Charles Sanders Pierce). Journal Online Kinesik.
Sobur, A. (2017). Semiotika Komunikasi. Remaja Karya.
Trąbka, A., & Wojnicka, K. (2017). Self-positioning as a man in transnational contexts: constructing and managing hybrid masculinity. NORMA, 12(2), 144–158. https://doi.org/10.1080/18902138.2017.1341768
Tuhepaly, N. A. D., & Mazaid, S. A. (2022). ANALISIS SEMIOTIKA JOHN FISKE MENGENAI REPRESENTASI PELECEHAN SEKSUAL PADA FILM PENYALIN CAHAYA. Jurnal Pustaka Komunikasi, 5(2), 233–247. https://doi.org/10.32509/pustakom.v5i2.1963
Wahyuningtias, N. V., & Agustian, N. D. (2020). Resepsi Mahasiswa Terhadap Maskulinitas Melalui Fashion Idol kpop (Studi Deskriptif Kualitatif Maskulinitas pada Fashion yang Ditampilkan dalam Music video BTS “No More Dream”dan “Boy With Luv". Jurnal Komunikasi Masyarakat Dan Keamanan.