PROSESI UPACARA ADAT MOMASORO PADA SUKU LAUJE: KAJIAN SEMIOTIK
DOI:
https://doi.org/10.22487/ejk.v10i3.911Kata Kunci:
Bentuk, Makna, Fungsi, Upacara Adat Momasoro, Suku LaujeAbstrak
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan: (1) bentuk, (2) makna, dan (3) fungsi yang terdapat pada prosesi upacara adat Momasoro pada suku Lauje. Metode yang digunakan pada penelitian ini deskriptif kualitatif dan menggunakan pendekatan semiotik. Sumber data penelitian ini adalah hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi berupa foto ataupun rekaman suara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk, makna, dan fungsi prosesi upacara adat Momasoro pada suku Lauje terdapat beberapa tahapan proses ritual yang di mulai dari atas pegunungan sampai di tepi pantai yaitu mulai dari daerah (1) Bambanu’ayol sebagai tempat pembukaan adat, (2) Bambabalal sebagai tempat pertemuan air, (3) Pogolimpangatang sebagai tempat pertemuan air besar, (4) Bambasiang sebagai tempat tersebarnya air, dan (5) Bambamate sebagai tempat penutupan adat. Simbol yang terdapat pada upacara adat Momasoro dikelompokkan dalam bagian-bagian (1) Wada’ uwompogane; (2) Monyait Salasa’; (3) Molilinsonang; (4) Payangana hinulalanga tolumbenge ma toluweleyo; (5) Inantare’e bamba ma’e nuwogo; dan (6) Do’a Salama.
 
						 
							




