Persepsi Pegawai Terhadap Praktik Penindasan Di Tempat Kerja: Kasus Dugaan Phk Sepihak Di Alfamart Gorontalo Dan Pengaruhnya Terhdap Etos Kerja

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk memahami persepsi pegawai terhadap praktik penindasan di tempat kerja pada kasus dugaan pemutusan hubungan kerja (PHK) sepihak di Alfamart Gorontalo serta menganalisis bagaimana praktik tersebut memengaruhi etos kerja karyawan. Fenomena PHK sepihak yang terjadi menunjukkan adanya ketimpangan relasi kuasa antara perusahaan dan pekerja, sehingga memunculkan dugaan tindakan sewenang-wenang yang berpotensi menekan posisi karyawan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik penentuan informan dilakukan dengan purposive sampling terhadap pegawai yang dianggap memiliki relevansi dengan peristiwa yang diteliti. Analisis data mengacu pada Model Interaktif yang terdiri dari pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik PHK sepihak dipersepsikan oleh pegawai sebagai bentuk penindasan struktural karena dilakukan tanpa proses komunikasi yang transparan, tanpa memberikan kesempatan pembelaan, serta menimbulkan tekanan psikologis dan ketidakpastian bagi pekerja. Dampak dari praktik tersebut terlihat pada penurunan motivasi dan etos kerja karyawan yang merasa hak-haknya tidak dihargai. Penelitian ini menegaskan pentingnya penerapan prinsip keadilan, transparansi, dan perlindungan ketenagakerjaan untuk mencegah munculnya penindasan di lingkungan kerja.