Main Article Content
Abstract
Kebijakan Pemerintah Kota Payakumbuh tentang penggabungan kelurahan tidak hanya menyangkut urusan administrasi pemerintahan saja tetapi juga berdampak pada kehidupan sosial budaya masyarakat, untuk itu perlu pendekatan komunikasi yang efektif antara Pemerintah Kota Payakumbuh dengan pemangku kepentingan di kelurahan. Penelitian ini dilakukan di Kota Payakumbuh dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif. Objek penelitian ini adalah Pemerintah Kota Payakumbuh. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Pendekatan komunikasi pada penggabungan kelurahan di Kota Payakumbuh dilakukan oleh Pemerintah Kota Payakumbuh melalui pendekatan homofili yaitu atas dasar kesamaan nagari dan adat istiadat dan pendekatan empati yaitu dengan melibatkan Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) dan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan. Menurut paradigma Lasswell dalam komunikasi penggabungan kelurahan di Kota Payakumbuh yaitu Pemerintah Kota Payakumbuh sebagai komunikator atau sumber pesan. Pesan adalah penggabungan kelurahan. Media yang digunakan adalah media cetak dan kegiatan tatap muka melalui rapat-rapat sosialisasi. Komunikan adalah masyarakat dan pemangku kepentingan di kelurahan. Sedangkan efek yang diharapkan adalah masyarakat dan pemangku kepentingan di kelurahan bersedia menerima penggabungan kelurahan.