Main Article Content
Abstract
Sosok Wonder Woman sebagai superhero wanita pertama dalam sejarah komik dunia tidak pernah dilupakan oleh banyak orang. Kemunculkan karakter ini dalam layar lebar sudah dinanti selama beberapa dekade. Warner Bros.’ kemudian memberanikan diri untuk menampilkan Wonder Woman sebagai karakter utama dalam film Hollywood pada tahun 2017. Film yang bertajuk “Wonder Woman” ini seakan menjawab isu-isu seputar gender yang selalu dikait-kaitkan pada karakter Wonder Woman. Kemasan film yang menggunakan teknologi pengambilan gambar yang canggih membuat segmentasi film ini bukan hanya penggemar komik tahun 1970-an namun juga Generasi Z. Generasi Z yang selalu digadang-gadang sebagai generasi yang “melek” teknologi ini tumbuh dan besar di era digital tahun 2000-an. Dalam penelitian ini, perempuan Generasi Z menjadi objek penelitian sebagai khalayak media yang menikmati film Wonder Woman. Untuk menggali kesadaran mereka akan isu gender, metode focus group discussion (FGD) digunakan sebagai medium pengambilan data dan hasil penelitian akan dianalisis dengan metode encoding dan decoding milik Stuart Hall secara kualitatif. Penelitian ini menemukan bahwa Generasi Z menganggap sosok Wonder Woman masih membutuhkan dukungan dari keluarga, lingkungan sekitar, serta sosok laki-laki agar menjadi figur yang tangguh. Generasi Z juga merasakan kesamaan perilaku dan pola berpikir dengan Wonder Woman, yaitu ambisius, keinginan untuk dipuji dan diakui, pembangkang, serta kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan dan orang baru.