Main Article Content
Abstract
Pekerjaan sebagai petani padi merupakan pekerjaan yang banyak dilakukan oleh masyarakat di Kecamatan Balinggi, terutama masyarakat suku Jawa dan Bali. Karena masyarakat suku Kaili dan Bugis di Kecamatan Balinggi lebih menyukai pekerjaan berdagang, nelayan dan berwirausaha. Banyaknya lahan sawah yang ada di Kecamatan Balinggi dan desa tetangga seperti Purwosari, membuat masyarakat di Kecamatan Balinggi banyak memanfaatkan mata pencaharian sebagai petani padi. Mereka menyatakan bahwa pekerjaan menjadi petani padi memiliki keuntungan yang cukup dalam sekali panen. Walaupun terkadang kondisi alam yang tidak bersahabat dengan pekerjaan mereka namun tetap banyak masyarakat yang masih menjadi petani padi. Bekerja sebagai petani memang harus menguras tenaga dengan berpanas-panasan dan harus bekerja dari subuh hingga sore hari. Namun semua itu mereka lakukan untuk mencari nafkah untuk keluarga mereka. Sehingga kebutuhan hidup mereka terpenuhi. Melakukan pekerjaan sebagai petani tidaklah mudah, dengan waktu 6 bulan dan dengan cuaca yang tidak bisa di duga, sehingga hasil yang akan di dapat juga tidak bisa ditebak akan bagus atau kurang bagus. Perubahan sosial petani karena faktor Ilmu dan teknologi telah menggeser jalinan komunikasi antar suami istri dalam keluarga di desa Balinggi.