Isi Artikel Utama

Abstrak

Konstruksi peran gender yang kaku inilah yang menyebabkan pengaruh buruk pada seseorang laki – laki yang kemudian dapat berubah menjadi toxic masculinity. Banyak organisasi didunia yang telah melakukan gerakan pembelaan terhadap masalah kesetaraan gender ini, salah satunya adalah gerakan yang dilakukan oleh White Ribbon dalam membela maskulinitas yang sehat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis wacana kritis Fairclough, mengkumpulkan data dengan observasi dengan mengamati video campaign “Boys Don’t Cry” di youtube chanel White Ribbon kemudian peneliti juga mengumpulkan data melalui dokumentasi dengan melakukan tangkapan layar pada scene yang akan diteliti, kemudian menganalisisnya menggunakan analisis wacana kritis dan menyajikannya kedalam pembahasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa video campaign ini memberikan gambaran masyarakat yang masih mempraktikkan maskulinitas tradisional atau toxic masculinity serta dampak negative yang menyertainya. Seperti fungsi video campaign yang lainnya, tujuan dari dibuatnya video “Boys Don’t Cry” ini adalah untuk mempersuasi khalayak agar melakukan pembelaan hak yang lebih layak kepada laki-laki serta demi maskulinitas yang lebih sehat.

Kata Kunci

Konstruksi Gender Maskulinitas Analisis Wacana Kritis

Rincian Artikel