Main Article Content
Abstract
Gempa bumi yang melanda Kota Palu dan sekitarnya pada tanggal 28 september 2018, mengguncang dengan kekuatan 7,4 SR pada pukul 17.02 WIB. Gempa bumi juga disertai gelombang tsunami yang menerjang Pantai Talise di Kota Palu dan Pantai Donggala, total korban jiwa mencapai kurang lebih 2.113 orang. Televisi sebagai media informasi yang merekam kejadian tersebut, memiliki kekuatan yang ampuh untuk menyampaikan pesan secara cepat, sehingga informasi dapat segera tersampaikan pada keluarga, teman atau kerabat korban yang berada di sekitar Kota Palu maupun yang jauh dari lokasi kejadian, yang kemudian menghasilkan berbagai emosi bagi kerabat korban, salah satu efek yang muncul adalah kecemasan.Dengan menggunkana teori Jarum Hipodermik sebagai alat ukur penelitian ini berusaha untuk menemukan hubungan terpaan media terhadap kecemasan pada kerabat korban gempa dan likuifaksi di Kota Palu-Donggala., melalui metode kuantitatif yang menggunakan responden sebanyak 45 orang yang masing-masing merupakan kerabat korban yang berdomisili di Kota Makassar. Dengan melakukan analisis regresi linear sederhana maka ditemukan bahwa terpaan media berpengaruh terhadap kecemasan sebesar 0.687 (p=0.00; F=94.58), dan dapat dikatakan bahwa terpaan media televisi memberikan kontribusi terhadap kecemasan kerabat korban sebesar 68.7% atau hubungan yang kuat.