Main Article Content

Abstract

Beberapa sekolah yang menerapkan pendidikan dengan siswa beragam atau biasa disebut sekolah inklusif. Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) akan berdampingan dengan anak normal dalam proses belajar mengajar. ABK biasanya akan didampingi oleh guru dan helper (guru pendamping). ABK yang bersekolah bersama anak normal seringkali mengalami hambatan selama proses belajar mengajar di kelas. Karena itu dibutuhkan pendekatan komunikasi khusus untuk mengatasi hambatan tersebut. Tujuan dalam penulisan ini adalah untuk mengetahui hambatan komunikasi yang terjadi pada ABK, penyebab hambatan dan langkah-langkah untuk mengatasi hambatan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi dan telaah dokumen. Informan dalam  penelitian ini yaitu para guru pendamping yang membimbing ABK di sekolah. Hasil penelitian menjelaskan bahwa hambatan komunikasi yang terjadi pada ABK terdiri dari hambatan dalam memahami pelajaran, lambat dalam merespon guru, kesulitan beradaptasi, kesulitan dalam bersosialisasi, gangguan emosi dan prilaku, ketidakmandirian. Untuk mengatasi kesulitan dalam membangun konsentrasi yang sering terjadi pada ABK dilakukan dengan berbagai cara. Diantaranya adalah dengan pengkondisian, penyegaran yang dilakukan sesering mungkin, memberikan sentuhan, memanggil nama untuk mengembalikan konsentrasi. Sedangkan untuk mengatasi masalah adaptasi dan sosialisasi dilakukan melalui pengenalan lingkungan sekolah, yaitu mengenalkan secara lebih detail tentang kelas, guru dan teman-temannya di kelas.

Keywords

Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Komunikasi Terapeutik Hambatan Komunikasi Empati Guru Pendamping

Article Details

How to Cite
Triwardhani, I. J. (2021). KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) DI SEKOLAH. Kinesik, 7(3), 232-244. https://doi.org/10.22487/ejk.v7i3.126