MO LALUTA: A SEMIOTIC ETHNOGRAPHIC STUDY OF MEGALITH SITES IN THE BADA VALLEY
Kata Kunci:
Mo Laluta; Budaya Tutur; Situs Megalit; MitosAbstrak
Penelitian ini mengungkap bahwa Mo Laluta dalam mitos Situs Megalit Powalia di Lembah Bada berperan penting dalam pemeliharaan dan penyebaran nilai-nilai budaya masyarakat Lembah Bada yang hidup berdampingan dengan situs megalit. Mo Laluta, sebagai bagian integral dari budaya tutur, bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga wahana penyampaian pesan filosofis, sejarah, dan moral dari satu generasi ke generasi berikutnya. Melalui pendekatan etnografi semiotik, analisis simbolisme dalam mitos tersebut menunjukkan kompleksitas konstruksi identitas, struktur sosial, dan pemahaman akan realitas sosial di masyarakat Lembah Bada. Mo Laluta bukan sekadar media penceritaan, tetapi juga ekspresi dari upaya menjaga dan memperkuat ikatan sosial serta identitas budaya di tengah arus globalisasi. Penelitian ini memberikan wawasan tentang dinamika budaya dan keberlanjutan warisan budaya di Lembah Bada, sambil juga menggali kedalaman simbolisme dan makna dalam mitos Situs Megalit Powalia.
Unduhan
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
KEBIJAKAN AKSES TERBUKA
Jurnal ini menyediakan akses terbuka langsung ke kontennya dengan prinsip bahwa membuat penelitian tersedia secara bebas kepada publik mendukung pertukaran pengetahuan global yang lebih besar.
PEMBERITAHUAN HAK CIPTA
Penulis yang menerbitkan karya dengan jurnal ini setuju dengan syarat-syarat berikut:
Penulis tetap memegang hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan lisensi Creative Commons Attribution yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas kepemilikan karya dan publikasi awal karya ini di jurnal ini.
Penulis dapat memasuki perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi yang diterbitkan oleh jurnal (misalnya, memasukkannya ke dalam repositori institusi atau menerbitkannya dalam buku) dengan pengakuan atas publikasi awal karya ini di jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara daring (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena hal ini dapat menghasilkan pertukaran yang produktif, serta peningkatan kutipan karya yang diterbitkan lebih awal (Lihat Efek Akses Terbuka).