Sinergi Kemitraan Pemerintah Desa Dan Komunitas Lokal Dalam Menggerakan Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya: Studi Kerajinan Batik Bomba Di Desa Towale

Authors

  • Ayu Ramadani Program Studi Ilmu Pemerintahan, UNTAD
  • Muh. Nawawi Program Studi Ilmu Pemerintahan, UNTAD
  • Sulfitri Husain Program Studi Ilmu Pemerintahan, UNTAD

Keywords:

Kemitraan Pemerintah Desa, Ekonomi Lokal, Pemberdayaan Masyarakat, Batik Bomba

Abstract

Kerajinan tenun kain Batik Bomba di Desa Towale, Kabupaten Donggala, merupakan warisan budaya dengan potensi ekonomi lokal yang besar, namun masih dihadapkan pada tantangan persaingan ketat dan keterbatasan permintaan, yang menghambat peningkatan pendapatan keluarga. Maka dari itu, tujuan penelitian ini untuk menganalisis secara mendalam efektivitas kemitraan antara Pemerintah Desa Towale dan Kelompok Yamamore dalam menggerakkan ekonomi lokal melalui pengelolaan kerajinan tenun kain Batik Bomba. Teori yang digunakan adalah prinsip kemitraan Ros Tennyson (1998). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan kunci yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah enam orang, terdiri dari Kepala Desa Towale, Sekretaris Desa Towale, Ketua Kelompok Yamamore, Sekretaris Kelompok Yamamore, Anggota Kelompok Yamamore, dan Pembeli Kain Tenun. Hasil penelitian ini menemukan/menunjukkan bahwa kemitraan antara Pemerintah Desa Towale dan Kelompok Yamamore berhasil menggerakkan ekonomi lokal, ditandai dengan peningkatan upah penenun dari Rp 150.000 (2020-2023) menjadi Rp 650.000 per sarung (2024-2025). Dukungan dari Bank Indonesia berupa galeri tenun dan pameran, serta dana CSR dari Bank Sulteng untuk bahan baku, sangat berperan dalam perluasan akses pasar dan peningkatan pendapatan. Meskipun demikian, terdapat tantangan terkait transparansi pengelolaan dana di mata beberapa anggota kelompok, dan pengrajin menyatakan bahwa pendapatan menenun belum sepenuhnya menopang kehidupan mereka sebagai mata pencarian utama. Implikasi penelitian ini bagi pihak yang memperoleh manfaat adalah bahwa kemitraan yang kuat antara pemerintah desa dan kelompok masyarakat dapat secara signifikan mendorong ekonomi lokal dan melestarikan budaya, memberikan harapan peningkatan kesejahteraan bagi pengrajin tenun. Namun, untuk keberlanjutan yang lebih baik, perlu ada peningkatan transparansi dalam pengelolaan dana dan strategi yang lebih komprehensif untuk memastikan pendapatan dari menenun dapat sepenuhnya menopang kehidupan, memperkuat kemandirian ekonomi desa secara berkelanjutan.

Downloads

Published

2025-08-06

Issue

Section

Articles