Main Article Content

Abstract

Manifestasi gerakan sosial melalui aksi kolektif masyarakat Desa Lembobelala dalam menolak klaim lahan oleh PT. Perkebunan Nusantara XIV (PTPN XIV) Unit Usaha Beteleme. Konflik agraria ini berakar pada benturan historis hak atas lahan adat masyarakat dengan klaim Hak Guna Usaha (HGU) PTPN XIV yang memicu deprivasi relatif dan ketidakpuasan mendalam. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dinamika aksi kolektif tersebut berdasarkan enam ciri-ciri aksi kolektif Neil J. Smelser (2011), yakni, kondisi struktural, tekanan struktural, keyakinan umum, faktor pemicu, mobilisasi, dan kontrol sosial. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi dari lima informan kunci. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketidaksesuaian antara legitimasi formal perusahaan dan realitas penguasaan lahan oleh masyarakat, diperparah oleh janji-janji yang tidak terealisasi dan diskriminasi, melahirkan keyakinan kolektif akan adanya perampasan hak. Pengiriman surat somasi menjadi pemicu utama yang mendorong mobilisasi masyarakat melalui aksi massa, simbolik, advokasi formal, dan proaktif di lapangan. Meskipun terdapat upaya kontrol sosial dari perusahaan dan pemerintah, efektivitasnya terbatas karena persepsi keberpihakan. Penelitian ini berkontribusi pada pemahaman dinamika konflik agrarian dan urgensi evaluasi kebijakan HGU yang lebih partisipatif.

Keywords

Aksi Kolektif Gerakan Sosial PT. Perkebunan Nusantara XIV

Article Details

References

  1. Amri, M. U., Yuwono, T.-, & Alfirdaus, L. K. (2022). Gerakan Perlawanan Masyarakat Urutsewu Kebumen Terhadap Penyerobotan Lahan Oleh TNI. Journal of Politic and Government Studies, 11(2), Article 2.
  2. Beinin, J. (2015). Workers and Thieves: Labor Movements and Popular Uprisings in Tunisia and Egypt. https://www.degruyter.com/document/doi/10.1515/9780804798648/html
  3. Berg, B. L. (2001). Qualitative Research Methods For The Social Science.
  4. Creswell, J. W. (2014). Research Design: Qualitative,Quantitative,and Mixed Methods Approaches.
  5. Derry, & Karega, D. A. (2018). Dampak Pembangunan Pabrik Semen Bagi Kehidupan Masyarakat Di Pegunungan Kendeng (Studi Kasus Kabupaten Pati, Jawa Tengah).
  6. Forclaz, A. R. (2015). Humanitarian Imperialism: The Politics of Anti-slavery Activism, 1880-1940. Oxford University Press.
  7. Grugel, J., antoni. (2017). Development, Justice and Citizhenzhip; Demanding Justice in the Global South; Claiming Rights. London: Palgrave Macmillan.
  8. Gurr, T. R. (2011). Why Men Rebel. Routledge & CRC Press. https://www.routledge.com/Why-Men-Rebel/Gurr/p/book/9781594519147
  9. Hasanuddin. (2011). Dinamika dan Pengerucutan Teori Gerakan Sosial. Nakhoda: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 10(15), Article 15. https://doi.org/10.35967/jipn.v10i1.1601
  10. Kausar, Andriani, Y., & Pratama, H. R. (2023). Strategi Gerakan Sosial Dan resolusi Konflik Lahan Perkebunan Pendekatan Berbasis Masyarakat Antara Masyarakat Desa Senama Nenek Terhadap PTPN V Sei Kencana Kecamatan Tapung Hulu kabupaten Kampar.
  11. Lee, B.-H. (2018). #Me Too Movement; It Is Time That We All Act and Participate in Transformation. Psychiatry Investigation, 15(5), 433–433. https://doi.org/10.30773/pi.2018.04.30
  12. Midgley, C. (2017, Maret 1). Anti-slavery and the roots of ‘imperial feminism.’ https://www.manchesterhive.com/display/9781526119681/9781526119681.00017.xml
  13. Perpres Nomor 48 Tahun 2014—BAB I - file 1.pdf. (t.t.).
  14. Prasisko, Y. G. (2016). Gerakan Sosial Baru Indonesia: Reformasi 1998 dan Proses Demokratisasi Indonesia. Jurnal Pemikiran Sosiologi, 3(2), 9. https://doi.org/10.22146/jps.v3i2.23532
  15. Puspitasari, Y., Kinseng, R. A., & Saharuddin. (2023). Gerakan Sosial Petani Pagar Batu.
  16. Rister, A., & McClure, C. I. (2019). Northwest Journal of Communication 47.1 interior.indb.
  17. Rochadi, A. S. (2020). Perilaku Kolektif dan Gerakan Sosial. Rasibook.
  18. Sari, D. K., & Siahainenia, R. R. (2015). Gerakan Sosial Baru di Ruang Publik Virtual pada Kasus Satinah. Jurnal ILMU KOMUNIKASI, 12(1), Article 1. https://doi.org/10.24002/jik.v12i1.446
  19. Smelser, N. J. (with Internet Archive). (2011). Theory of collective behavior. New Orleans : Quid Pro. http://archive.org/details/isbn_2740414535733
  20. Tarrow, S. G. (2011). Power in Movement: Social Movements and Contentious Politics. Cambridge University Press.
  21. Themelis, S., & Hsu, T.-C. (2021). Democratizing politics and politicizing education: Critical pedagogy for active citizenship in the Taiwanese Sunflower Movement. Education, Citizenship and Social Justice, 16(2), 180–194. https://doi.org/10.1177/1746197920915601
  22. Vidi, M. R. A. (2015). Gerakan Perlawanan Serikat Buruh Dalam Sistem Outsourcing Dan Sistem Pengupahan Di PT Japfa Comfeed Sidoarjo Paradigma, 3(1). https://ejournal.unesa.ac.id
  23. Wang, C. (2017). ‘The future that belongs to us’: Affective politics, neoliberalism and the Sunflower Movement. International Journal of Cultural Studies, 20(2), 177–192. https://doi.org/10.1177/1367877916683824
  24. Zainuddin, N. H. (2021). Kampanye Penggalangan Dana Masyarakat Oleh Migrant Peduli Untuk Pembebasan Satinah Buruh Migran Dari Hukuman Mati Di Arab Saudi | KOMENTAR: Jurnal Manajemen Komunikasi. https://journal.lspr.edu/index.php/commentate/article/view/287

DB Error: Unknown column 'Array' in 'WHERE'